Mammografi
A. Pengertian Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan
radiografi untuk memperlihatkan struktur anatomis mammae dengan film khusus
baik dengan menggunakan media kontras atau tidak.
B. Pesawat Mammografi
Pemeriksaan mammografi memerlukan
seperangkat pesawat sinar-X yang mempunyai komponen khusus. Hal ini dikarenakan
organ yang diperiksa mempunyai struktur yang khusus berupa soft tissue atau
jaringan lunak.
Adapun bagian-bagian pesawat mammografi
adalah sebagai berikut: :
1) Kapasitas
pesawat
Pesawat mammografi yang digunakan
mempunyaii kapasitas tegangan tabung rendah ( 25 –35 kvp ) dan mAs yang tinggi.
Jenis-jenis mAs total pada pesawat mammografi adalah sebagai
berikut:
ØLow
speed film ( 2000 mAs )
Ø Intermediate
non screen film ( 500 mAs )
Ø Convensional
non screen film (200 mAs ).
Penggunaan factor eksposi berupa kV
rendah diikuti dengan peningkatan mAs, dimaksudkan untuk mendapatkan kontras
yang tinggi dalam radiograf .
2) Ukuran
focal spot
Ukuran focal spot dari pesawat
mammografi antara 0,1 sampai 0,6 mm. Ukuran focal spot kecil diperlukan untuk
mendapatkan ketajaman yang baik dari organ. Pesawat mammografi biasanya dibuat
sistem anoda putar dan bahan dari tungsten atau molybdenum untuk memungkinkan
penggunaan fokus kecil pada pembebanan arus tabung.
3) Pembatas
sinar
Pembatas sinar pada pesawat mammografi
berupa conus yang dapat diganti-ganti sesuai
dengan besarnya ukuran payudara.
4) Filter
Filter pada pesawat mammografi dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas berkas yang sesuai dengan
keperluan, sehingga sinar-X yang mempunyai panjang gelombang tinggi akan
diserap oleh filter. Filter yang digunakan adalah
molybdenum dengan ketebalan 0,03 sampai 0,5 mm Al.
5) Alat
kompresi
Alat kompresi pada pesawat mammografi
berfuingsi untuk menghilangkan kerutan–kerutan pada kulit, menahan bagian
payudara agar tidak bergerak, dan untuk mendapatkan penampang payudara yang
lebih luas. Alat ini dibuat dari bahan yang intensitasnya homogen sehingga
tidak memberikan bayangan yang menganggu gambaran.
6) Grid
Grid berfungsi untuk mengurangi sinar
hambur diantara obyek dan film. Pesawat mammografi biasanya menggunakan grid dengan
ratio 3,5 : 1. Grid yang digunakan yaitu
grid yang bergerak dan pergerakannya sudah diatur oleh pesawat.
7) Film
Film yang digunakan dalam mammografi
biasanya non screen dengan emulsi tunggal (single emulsi) tanpa lembaran
penguat, diletakkan dalam suatu amplop. Film ini berukuran 15 x 20 cm.
Merupakan pemeriksaan radiografi dengan
menggunakan tegangan tabung (kV) rendah (45 – 50 kV). Teknik ini bertujuan
sebagai berikut :
Ø Perbedaan kontras jaringan lunak besar.
Ø Kalsifikasi yang ada pada jaringan lunak, tendon dan
arteri.
Ø Invaginasi penyakit yang berasal jaringan lunak yang
menuju tulang atau sebaliknya.
Penggunaan teknik kV rendah yaitu :
Ø Melihat
jaringan lunak.
Ø Mengetahui
korpus alienum non opak.
Ø Melihat pus
atau nanah.
Ø Melihat ada tidaknya robekan ligamentum.
Ø Melihat
adanya kalsifikasi.
D. Indikasi Mammografi
Tujuan klinik dari pemeriksaan
mammografi secara umum adalah mendeteksi secara dini adanya kelainan pada
payudara.
Pemeriksaan mammografi dilakukan apabila
:
Ø Screening test, pemeriksaan penyaring terutama pada
wanita yang berumur di atas 35 tahun.
Ø Tiap kelainan benjolan pada payudara kemungkinan dapat
dibedakan ganas atau tidak.
Ø Keluhan rasa
tidak enak.
Ø Keluhan kelenjar getah bening axial.
Ø Mempunyai
riwayat keganasan.
Ø Pada pasien-pasien pasca operasi (mastektomi) payudara yang
kemungkinan kambuh atau keganasan.
Ø Diagnosa
klinik Paget Disease of The Nipple.
E. Persiapan
1)
Persiapan pasien
Pada pemeriksaan mammografi tidak ada
persiapan pasien secara khusus. Persiapan yang diperlukan oleh
radiografer antara lain :
Ø Informasi yang jelas tentang pelaksanaan pemeriksaan
Ø Komunikasi
yang baik
Ø Melepas
pakaian
Ø Menjauhi benda opaq pada daerah mammae
2)
Persiapan alat dan bahan
Ø Mammografi unit, mempunyai bagian-bagian meliputi :
·
Anoda Mo
·
Kaset khusus
·
Ada conus
·
Filter Al
Ø Film khusus mammografi, mempunyai karakteristik :
·
Non screen
·
High definition
Ø Baju pasien
Ø Media
kontras (bila diperlukan)
Ø Processing
film
F.
Teknik Radiografi
Mammografi
1)
Proyeksi Supero Inferior (Cranio
Caudal)
Untuk memperlihatkan struktur jaringan
payudara dengan jelas dilihat dari pandangan superior inferior.
Posisi pasien : Duduk
di atas kursi atau dapat juga berdiri
Posisi obyek : -
Mammae diletakkan di atas kaset.
- Film diatur horizontal
- Tangan sebelah mammae yang difoto
manekan kaset ke arah dalam (posterior),
tangan lain di belakang tubuh.
- Sebaiknya dengan sistem kompresi
(mengurangi ketebalan mammae agar rata
dan tipis)
- Kepala menoreh ke arah yang berlawanan
Arah sinar : Vertical tegak lurus
film
Titik bidik : Pertengahan
mammae
FFD : 35-40 cm
2)
Proyeksi Medio
Lateral
Bertujuan memperlihatkan jaringan
payudara terutama daerah lateral.
Posisi pasien : -
Tidur atau berdiri miring, sedikit obliq ke
posterior.
-
Bagian mammae yang difoto terletak
didekat kaset.
Posisi obyek : -
Mammae diletakkan di atas kaset dengan
posisi horizontal.
- Lengan posisi yang difoto
diletakkan di atas
sebagai ganjal kepala.
- Lengan lain menarik mammae yang
tidak
difoto ke arah medio lateral agar tidak
superposisi dengan lobus lain.
Arah sinar : Tegak lurus mammae
arah medio lateral
Titik bidik : Pertengahan
mammae
FFD : Sedekat
mungkin (konuc menempel mammae), bila perlu kontak.
3)
Proyeksi Latero Medial
Bertujuan untuk memperlihatkan struktur
payudara dengan jelas terutama pada daerah medial.
Posisi pasien : Berdiri
atau duduk menghadap meja pemeriksaan
Posisi obyek : -
Kedua tangan menyilang di atas penyangga
kaset
- Kaset ditempatkan merapat
dengan dinding
dada pada tepi medial obyek yang
diperiksa.
- Dilakukan kompresi
- Bidang vertical payudara yang
diperiksa
sejajar dengan dinding dada.
Arah sinar : Horisontal tegak
lurus bidang vertical payudara dan bidang kaset.
Titik bidik : Menembus
axis payudara yang berbatasan dengan dinding dada.
FFD : 14 - 20
inchi (35 - 50 cm)
Ekposi pada saat tahan napas dan
diam.
4)
Proyeksi Axila
Bertujuan untuk melihat penyebaran tumor
di bagian kelenjar axial.
Posisi pasien : Berdiri
dari posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan anterior 150-300
sehingga sedikit oblik.
Posisi obyek : -
Obyek diatur di tengah film
- Film vertical pada tepi
posterior
- Batas atas film yaitu iga 11-12
- Lengan sisi yang difoto
diangkat ke atas
dan fleksi denagn tangan di belakang
kepala, lengan yang tidak difoto diletakkan
di samping tubuh.
Arah sinar : Horizontal tegak
lurus film
Titik bidik : 5
cm di bawah axila
FFD : 35 – 50 cm
5)
Proyeksi Obliq
Memperlihatkan struktrur payudara dari
pandangan medio lateral.
Posisi pasien : Duduk
atau berdiri menghadap pesawat.
Posisi obyek : -
Payudara yang diperiksa ditarik ke depan
dan diletakkan di atas kaset.
- Kaset membentuk sudut 450
dari horizontal,
terletak pada tepi lateral bawah dari
payudara yang diperiksa.
- Dilakukan kompresi.
- Bidang tranversal payudara
sejajar dengan
Proyeksi Axila kaset.
Arah sinar : 450 medio
lateral tegak lurus kaset.
Titik bidik : Menembus
axis payudara yang berbatasan dengan dinding dada.
FFD : 35 – 50 cm
G.
Kriteria Radiograf
1)
Proyeksi
Cranio Caudal
Ø Tampak semua jaringan payudara termasuk pada bagian
sentral, subareola, dan bagian tengah dari payudara ( terkadang otot – otot
dada masuk dalam gambaran.
Ø Posterior
nipple line ( PNL ) dengan ukuran 1cm dari MLO ( medial lateral oblik ).
2)
Proyeksi
Medio Lateral
Tampak jaringan payudara dari arah
lateral masuk daerah axilla dan otot-otot dada.
3)
Proyeksi
Latero Medial
Tampak jaringan payudara dari arah
lateral masuk daerah axilla dan otot-otot dada.
4)
Proyeksi
Axial
Tampak jaringan payudara dibagian aksila. Tampak otot-otot
dada, central payudara dan jaringan subareola.
5)
Proyeksi
Oblik
Ø Tampak jaringan payudara dari otot–otot dada sampai
nipple.
Tampak inframammary fold
(IML) dan payudara tidak boleh dalam keadan droop (kendor).referensi : http://kumpulsore.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar