Teknik Pemeriksaan Vaginografi
1. Pengertian
Vaginografi merupakan pemeriksaan
radiologi dengan memasukan media kotras positif untuk memperlihatkan gambaran
anatomis dan patologis dari vagina.
2. Tujuan
o
Menilai
gambaran anatomis dari vagina
o
Menampakkan
kelainan fisiologis dan patologis dari vagina
3. Indikasi
o
Kelainan
konginetal vagina
o
Kelainan
patologis ; fistula vesicavaginal, fistula enterovaginal
4. Persiapan Pemeriksaan (Ballinger, 1996)
2.3.4.1. Persiapan Pasien :
o Melakukan pembersihan abdomen
bagian bawah
o Mengeluarkan urine sebelum
dilakukan pemeriksaan
o Meghindarkan daerah reproduksi
dari benda yang menimbulkan opasitas
2.3.4.2. Persiapan Alat :
o Kateter
o Vaselin
o Spuit disposible
o Media kontras
o Betadine
o Kassa steril
o Film dan kaset 18 x 24 cm
o Pesawat X-Ray dan Fluoroskopi
o Grid
Untuk pemilihan bahan kontras
LAMBIE dan COE merekomendasikan pemelihan bahan kontras yaitu BaSo4 atau
iodium.
o
LAMBIE
merekomendasikan BaSo4 dimasukkan ke dalam daerah usus untuk mengetahui
kedudukan fistula.
§ Konsentrasi : 1:8
§ Volume : 40 – 60 cc
o
COE
merekomendasikan penggunaan iodium yang bersifat organik
§
Konsentrasi
20 %
§
Volume
: 20 – 40 cc
5. Prosedur Pemeriksaan
a.
Kateter
dipasang pada daerah vagina dengan menggunakan portio
b.
Masukkan
udara atau air pada balon kateter untuk fiksasi
c.
Pemasukkan
media kontras dengan menggunakan fluoroskopi
d.
Volume
media konras antara 20 – 40 cc
e.
Melalui
fluoroskopi, dilakukan pembuatan radiograf
f.
Proyeksi
pemeriksaan :
§
AP
§
Oblik
§
Lateral
6. Proyeksi pemeriksaan :
PROYEKSI ANTERO POSTERIOR
a.
Posisi
pasien : Supine di atas meja
pemeriksaan kedua tangan di atas dada, MSP pada midline meja
b.
Posisi
obyek : Daerah pelvis berada di atas
kaset tanpa rotasi
c.
Arah
sinar : Arah sinar tegak lurus
terhadap kaset, pusat sinar pada batas atas dari simphisis pubis
PROYEKSI OBLIQUE
a.
Posisi
pasien : dari posisi supine
dirotasikan ke arah yang akan di periksa 45 o , paha fleksi
b.
Posisi
obyek : daerah SIAS pada batas atas kaset batas bawah pada
simphisis pubis
c.
Arah
sinar : vertikal tegak lurus
kaset, arah sinar pada 2 cm ke lateral dari MSP setinggi batas atas simphisis
pubis
d.
Keterangan : proyeksi oblik bertujuan untuk
menghindari superposisi organ dengan fistel (sigmoid/ileum dan vagina)
PROYEKSI LATERAL
a.
Posisi
pasien : tidur miring pada salah
satu sisi, kedua kaki superposisi dan fleksi
b.
Posisi
obyek : daerah pelvis berada di
atas kaset, dengan batas atas pada SIAS dan batas bawah pada coxygis
c.
Arah
sinar : vertikal tegak lurus
kaset, pusat sinar pada 1,5 cm di bawah SIAS menuju pertangahan film
Kriteria Radiograf :
o
Batas
atas dari simphisis pubis harus tampak
o
kelainan
seperti fistula dapat ditampakkan
o
densitas
dan media kontras dapat menunjukan gambaran vagina dan fistula
o
fistula
tidak superposisi pada proyeksi oblik
o
pada
proyeksi lateral hip joint dan femur superposisi
pelvis pada proyeksi oblik tidak superposisi dengan
proximal femursumber : http://kumpulsore.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar