Pages

Kamis, 12 Juni 2014

Teknik Pemeriksaan Vaginografi


Teknik Pemeriksaan Vaginografi
1. Pengertian
Vaginografi merupakan pemeriksaan radiologi dengan memasukan media kotras positif untuk memperlihatkan gambaran anatomis dan patologis dari vagina.
2. Tujuan
o   Menilai gambaran anatomis dari vagina
o   Menampakkan kelainan fisiologis dan patologis dari vagina
3. Indikasi
o   Kelainan konginetal vagina
o   Kelainan patologis ; fistula vesicavaginal, fistula enterovaginal
4. Persiapan Pemeriksaan (Ballinger, 1996)
2.3.4.1. Persiapan Pasien :
o   Melakukan pembersihan abdomen bagian bawah
o   Mengeluarkan urine sebelum dilakukan pemeriksaan
o   Meghindarkan daerah reproduksi dari benda yang menimbulkan opasitas
2.3.4.2. Persiapan Alat :
o   Kateter
o   Vaselin
o   Spuit disposible
o   Media kontras
o   Betadine
o   Kassa steril
o   Film dan kaset 18 x 24 cm
o   Pesawat X-Ray dan Fluoroskopi
o   Grid
Untuk pemilihan bahan kontras LAMBIE dan COE merekomendasikan pemelihan bahan kontras yaitu BaSo4 atau iodium.
o   LAMBIE merekomendasikan BaSo4 dimasukkan ke dalam daerah usus untuk mengetahui kedudukan fistula.
§  Konsentrasi : 1:8
§  Volume : 40 – 60 cc
o   COE merekomendasikan penggunaan iodium yang bersifat organik
§  Konsentrasi 20 %
§  Volume : 20 – 40 cc
5. Prosedur Pemeriksaan
a.    Kateter dipasang pada daerah vagina dengan menggunakan portio
b.    Masukkan udara atau air pada balon kateter untuk fiksasi
c.    Pemasukkan media kontras dengan menggunakan fluoroskopi
d.    Volume media konras antara 20 – 40 cc
e.    Melalui fluoroskopi, dilakukan pembuatan radiograf
f.     Proyeksi pemeriksaan :
§  AP
§  Oblik
§  Lateral
6. Proyeksi pemeriksaan :
 PROYEKSI ANTERO POSTERIOR
a.    Posisi pasien    : Supine di atas meja pemeriksaan kedua tangan di atas dada, MSP pada midline meja
b.    Posisi obyek     : Daerah pelvis berada di atas kaset tanpa   rotasi
c.    Arah sinar         : Arah sinar tegak lurus terhadap kaset, pusat sinar pada batas atas dari simphisis pubis
PROYEKSI OBLIQUE
a.    Posisi pasien       : dari posisi supine dirotasikan ke arah yang akan di periksa 45 o , paha fleksi
b.    Posisi obyek         : daerah  SIAS pada batas atas kaset batas bawah pada simphisis pubis
c.     Arah sinar             : vertikal tegak lurus kaset, arah sinar pada 2 cm ke lateral dari MSP setinggi batas atas simphisis pubis
d.    Keterangan          : proyeksi oblik bertujuan untuk menghindari superposisi organ dengan fistel (sigmoid/ileum dan vagina)
PROYEKSI LATERAL
a.    Posisi pasien       : tidur miring pada salah satu sisi, kedua kaki superposisi dan fleksi
b.    Posisi obyek         : daerah pelvis berada di atas kaset, dengan batas atas pada SIAS dan batas bawah pada coxygis
c.    Arah sinar             : vertikal tegak lurus kaset, pusat sinar pada 1,5 cm di bawah SIAS menuju pertangahan film
Kriteria Radiograf :
o   Batas atas dari simphisis pubis harus tampak
o   kelainan seperti fistula dapat ditampakkan
o   densitas dan media kontras dapat menunjukan gambaran vagina dan fistula
o   fistula tidak superposisi pada proyeksi oblik
o   pada proyeksi lateral hip joint dan femur superposisi
pelvis pada proyeksi oblik tidak superposisi dengan proximal femur

 sumber : http://kumpulsore.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Read more: http://zootodays.blogspot.com/2012/06/cara-pasang-widget-animasi-hamster.html#ixzz34X9wjMHd